Cholil sang frontman pun angkat bicara tentang single “Biru” ini. “Seiring dengan waktu, kita sudah tidak sekeras dulu. Masih ada api itu tapi kami ingin lebih kalem. Kita ingin lebih tenang dalam meneriakkan sesuatu. Banyak lirik yang akhirnya diganti karena kami merasa sudah tidak sesuai lagi. Yang jelas, Biru dibuat untuk kami sendiri, tidak ada rencana untuk membuat manifesto atau apapun itu. Ini hanya cermin kegelisahan kami,” ujarnya.
Secara keseluruhan elemen-elemen utama seperti durasi lagu yang panjang, instrumentasi yang lebih riuh, juga dinamika lagu yang cenderung lebih kompleks dibanding lagu-lagu dalam diskografi awal, bisa menjadi gambaran kasar sekaligus bridging kepada konsep album Efek Rumah Kaca akan datang.
0 comments: